Tuesday, 27 July 2010 - 1 comments

Doa Wanita yang Menginginkan Seorang Pendamping

Sebenarnya ini sapi dapat dari salah satu notes facebook teman kuliah sapi yang bernama Mulqi. Karena bagus banget doa nya, jadi sapi share di blog deh.



Tuhanku...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku...
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu...
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau...
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu...
Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting...
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau...
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya...
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia...


Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas...
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku...
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku
ketika aku berbuat salah...
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku...
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan
situasi...
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku
di sisinya...


Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang
yang tidak sempurna,..
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu...
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya...
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya...
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya...
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi
sempurna...


Tuhanku...
Aku juga meminta,..
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga...
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat
mencintainya dengan sekedar cintaku...
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu...
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya...
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik
dan bukan hal buruk dalam dirinya...
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,..
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum
untuk dirinya setiap pagi...


Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan
yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna."..
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat...
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah
Engkau tentukan...


Amin....


With Love,



Monday, 26 July 2010 - 0 comments

Sundak, Our Private Beach

Sebenarnya perjalanan sapi ke Pantai Sundak itu sekitar 1 tahun yang lalu. Lupa teruh nih mau cerita tentang pantai yang cantik satu ini. Sekilas tentang Pantai Sundak, Pantai Sundak berada dalam 1 kawasan dengan objek wisata pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai yang berdekatan dengan pantai sundak diantaranya : Pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Drini dan Pantai Sepanjang. Pantai Sundak masuk di wilayah Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pantai Sundak


Menurut legenda masyarakat sekitar, pernah terjadi pertarungan antara anjing dan landak (Sundak merupakan gabungan dari kata Asu (anjing) dan landak). Konon katanya pertarungan tersebut terjadi karena ada seekor anjing yang kelaparan dan kebetulan bertemu dengan seekor landak. Kemudian si landak dikejar dan dimakan oleh anjing yang kelaparan tersebut. Sehingga akhirnya pantai tersebut disebut Sundak.

Sapi baru tahu ada yang namanya Pantai Sundak setelah tante sapi ngajak bermain ke pantai tersebut. Rencana awalnya ke Pantai tersebut sebenarnya cuma mau ngambil pasir putih pantai untuk ditaruh di playgroup tempat tante sapi ngajar untuk dibuat main pasir sama anak-anak playgroup.Sapi termasuk anak pantai, sapi suka banget kalau ada yang ngajak pergi main ke pantai. Makanya begitu tante ngajakin main ke Pantai Sundak, tanpa pikir panjang langsung sapi iyakan. hehehe. Jadilah sapi, tante sapi beserta sepupu-sepupu kecil sapi berangkat menuju Pantai Sundak diantar oleh sang supir yang baik hati, Pak Pran. Iiiiihhhhiiiiyyyy . . . .

Sapi berangkat dari Magelang menuju Godean, Yogyakarta, rumah salah satu sepupu sapi yang paling mengenal seluk beluk jalanan di Yogyakarta. Dari Godean ke Pantai Sundak memakan waktu cukup lama dan lumayan ngebosenin. Pejalanan nya jaaauuuuuhhh banget dari Godean. Masuk-masuk hutan segala. Belum lagi tiba-tiba ujan terus berhenti terus ujan lagi. Beneran berharap banget pantai nya ga ngecewain kita dengan perjalanan yang melelahkan.

Di sepanjang perjalanan mendekati kawasan wisata, sapi melihat bukit-bukit kapur. Kalau kata tante sapi, di sini merupakan area pabrik kapur.


Bukit Kapur

Pabrik Kapur


Yang selalu sapi inget itu pas udah dekat kawasan pantai, ditanjakan tiba-tiba ban mobilnya bocor. Engga berasa sampai ada pengemudi mobil yang ngasih tau ke Pak Pran klo ban nya kempes. Untung aja ada Pak Pran dan asisten nya yang cekatan Lola (sepupu kecil sapi hehehe) langsung deh dongkrak mobil ganti ban. Eh gak taunya ban serepnya juga kempes. Beruntung banget ga jauh dari lokasi kejadian ada bengkel jadinya kita bareng-bareng gelindingin ban sampe bengkel. ahahahaha.


Tragedi ban bocor

Pak Pran dan asistennya yang cekatan


Setelah trgedi kebocoran ban usai, kita melanjutkan lagi perjalanan menuju pantai. Begitu masuk gerbang kawasan Pantai krakal, dari jauh terlihat pemandangan laut yang berwarna biru. Semua yang di
dalam mobil sontak sorak sorai bergembira kegirangan (ketauan jarang ke pantai). Ternyata perjalanan dari depan pintu gerbang kawasan wisata sampai ke Pulau Sundak cukup jauh. Kita yang di dalam mobil udah girang banget langsung jadi loyo karena engga nyampe nyampe. Setelah cukup lama berada dalam kebosanan perjalanan, akhirnya kita menemukan pantainya juga. Seperti mendapatkan harta karun rasanya. Subhanallah pantai nya cantiiiikkkk banget. Bali kalah deh (kayak udah pernah ke Bali aja. hahaha) . . . Seketika perasaan lelah selama di perjalanan menguap begitu saja. Sapi benar-benar lupa kalau tadi selama perjalanan sempet uring-uringan karena tidak kunjung sampai di tujuan. hahaha.

Sebelum bermain air di pantai, kita makan dulu di
warung depan pantai. Pilihan standar lah pada makan pop mie sama es kelapa muda. Hehehe. Selesai makan siang langsung deh kita pada lari-larian. Aduuuhh noraknya . . . Pantainya benar-benar cantik dan sepi. Ya Sepi !!!. Karena masih belum banyak orang yang tahu akan kecantikan pantai ini. Makanya pantainya masih perawan, bersih dan engga ada sampah. Berasa pantai kita sendiri nih saking sepi nya. Hehehe.

Girang main di pantai


Di Pantai Sundak terdapat beberapa bukit karang yang di salah satu bukit karang tersebut terdapat goa. Di dalam goa tersebut dapat dijumpai sumur alami yang merupakan tempat penduduk mendapatkan sumber air tawar.


Dibelakang kita terdapat goa tempat sumur air tawar berada


Setelah puas dan capek bermain air di pantai, kita semua mandi dan menuju ke lokasi selanjutnya untuk ngambil pasir pantai. Dari rumah udah siap sedia 10 karung beras dan sekop untuk mengangkut pasir-pasir pantai itu. Tentunya kita ijin dulu sebelumnya sama pengurus pantai untuk ngambil beberapa pasir dan kita pun diizinkan. Ayeeeyyy


Para pengambil pasir

Sepuasnya ngambil pasir, kita pindah lagi ke lokasi selanjutnya yaitu pantai Baron. Di Pantai Baron sudah banyak terparkir perahu nelayan karena hari sudah menjelang sore. Jadinya kita semua hanya mengambil beberapa foto saja tanpa melanjutkan bermain-main di pantai.


Kapal-kapal nelayan di Pantai Baron


Hari itu benar-benar puas seharian main di pantai. Terima kasih banget untuk siang tante yang udah berbaik hati ngenalin harta karun indah ini ke sapi. Kalau saja waktu itu engga di ajak ke sana mungkin sampai detik ini sapi engga pernah tahu ada pantai cantik di Jogja selain Pantai Parangtritis. Dan mungkin juga saat ini sapi seperti sebagian teman-teman sapi yang lain yang masih bertanya-tanya "Pantai Sundak? di mana tuh?".

Semoga saja Pantai Sundak tetap menjadi pantai yang cantik jangan sampai dikotori oleh para wisatawan. Sayang banget kalau pantai yang cantik itu berubah menjadi kotor. Lain waktu sapi pasti akan kembali lagi ke sana sama teman-teman sapi karena pantai ini beneran merupakan tujuan wisata yang cocok banget buat sapi setelah pusing dengan hingar bingar perkotaan.



With Love,



Thursday, 22 July 2010 - 6 comments

Perkembangan Lagu Anak-Anak yang Memprihatinkan




Pelangi pelangi alangkah indahmu

Merah kuning hijau di langit yang biru
Pelukis mu agung siapa gerangan
Pelangi pelangi ciptaan Tuhan


Siapa yang tidak tahu penggalan lirik lagu di atas?. Semua orang pasti tahu kan ?. Lagu di atas berjudul Pelangi ciptaan almarhum Bapak Abdullah Totong Mahmud atau yang biasa dikenal sebagai Bapak AT Mahmud. Beliau adalah salah satu pencipta lagu anak-anak yang tidak pernah berhenti memperhatikan perkembangan lagu anak-anak selama ini. Sayangnya, lagu anak-anak seperti lagu-lagu yang diciptakan almarhum Bapak AT Mahmud sudah jarang terdengar. Anak-anak jaman sekarang lebih memilih lagu-lagu orang dewasa (baca : cinta-cintaan yang tidak sesuai dengan perkembangan umur mereka) yang bahkan mereka sendiri tidak mengerti maksud lagu yang mereka nyanyikan itu.

Sapi pribadi miris melihat perkembangan anak-anak kecil jaman sekarang. Kesalahan pertama terletak pada apa yang sering mereka tonton dan dengar. Media televisi adalah yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak. Karena televisi sekarang ini lebih banyak menyiarkan video clip dari dari penyanyi dewasa yang mana rata-rata lagunya bertema cinta, perselingkuhan, patah hati , dsb. Kalau hal tersebut dilihat terus berulang-ulang oleh anak-anak otomatis mereka hapal karena daya serap otak mereka dalam menghapal sesuatu yang mereka lihat sangat cepat. Kesalahan kedua terletak pada pribadi orang tua mereka masing-masing. Memang tidak semua orang tua yang seperti itu. Tapi sebagian orang tua ada yang kurang peduli dengan lagu anak-anak yang cocok untuk perkembangan usia anak-anak mereka dan bahkan malah merasa bangga melihat anak-anak nya dapat menyanyikan lagu-lagu dari penyanyi dewasa idola semua orang. Sapi sendiri bingung apa yang harus dibanggakan dengan menyanyikan lagu-lagu dewasa yang bahkan mereka sendiri tidak mengerti akan maksud yang terkandung dalam lagu tersebut. Kesalahan ketiga terletak pada acara pencarian bakat menyanyi anak-anak. Seharusnya dalam pencarian bakat ini anak-anak didekatkan dengan lagu-lagu yang sesuai dengan perkembangan usia mereka seperti lagu-lagu ciptaan almarhum Bapak AT Mahmud (Pelangi, Anak Gembala, Libur Tlah Tiba, Bintang Kejora, Cemara, Amelia,dll) tapi lagi-lagi sapi harus kecewa dengan pencarian bakat anak-anak ini. Anak-anak malah menyanyikan lagu dari band-band mainstream idola mereka seperti ST12, Hijau Daun, Ungu, Kangen Band, dll. Sangat aneh sekali mendengar anak-anak usia mereka tibatiba bernyanyi "Biarkan aku jatuh cinta...." . Beneran deh ga enak banget didengarnya.

Sapi bangga menjadi anak yang lahir di tahun 90an. Di mana saat itu masih banyak terdengar lagu anak-anak yang sesuai dengan perkembangan kita. Tahun 90an juga banyak penyanyi-penyanyi cilik yang membawakan lagu sesuai umur mereka. Sebut saja Sherina, Chikita Meidy, Maissy, Joshua, Trio Kwek Kwek, Tasya dan masih banyak lagi. Pencipta lagu anak-anak jaman dulu seperti almarhum Bapak AT Mahmud, Bu Kasur dan Pak Kasur, Papa T-Bob dan Kak Seto dengan si Komo nya yang selalu menghasilkan lagu anak-anak terbaik. Orang tua sapi juga termasuk yang sangat peduli dengan segala macam musik yang sapi dengarkan dulu. Mereka selalu membelikan sapi kaset lagu anak-anak yang selalu diperdengarkan di mobil. Acara pencarian bakat jaman dulu juga menampilkan lagu anak-anak yang sesuai dengan perkembangan usia kita karena jaman dulu belum banyak band-band idola remaja yang booming seperti sekarang ini. Jadi pendengaran anak-anak jaman dulu belum terkontaminasi seperti sekarang ini.

Penyanyi anak-anak jaman dulu, saat ini sudah pada beranjak dewasa. Dan mereka mulai mengeluarkan album yang sesuai dengan umur mereka saat ini yang rata-rata bertema percintaan. Untuk penyanyi anak-anaknya sekarang sedikit sekali. Kebanyakan artis cilik lebih senang main sinetron yang mana bukan tontonan yang baik untuk anak-anak karena selalu dibumbui dengan tindak kekerasan dan adean percintaan. Tapi baru-baru ini ada artis cilik sinetron yang mencoba untuk ambil andil dalam perkembangan lagu anak-anak namanya Umay klo ga salah. Dia mulai menyanyikan lagu anak-anak yang sesai dengan umurnya. Sayang gaungnya kurang terdengar dibandingkan dengan band-band mainstream idola remaja saat ini. Jadi ya kembali lagi ke awal, anak-anak lebih suka menyanyikan lagu band-band mainstream yang mereka idolakan itu karena lebih terkenal.

Ayo dong musisi-musisi tanah air ciptakan lagi lagu anak-anak yang sesuai dengan perkembangan mereka. Jangan cekokin mereka dengan lagu-lagu yang tidak sesuai untuk mereka. Sapi pribadi saat ini masih suka menyanyikan lagu anak-anak. Jadi berasa balik lagi ke masa kecil dulu. Lagu anak-anak jaman dulu juga engga kalah bagus kok dengan lagu band-band mainstream jaman sekarang.


With Love,



Saturday, 17 July 2010 - 2 comments

A Trip to Tidung Island

Haiii . . . sapi mau cerita mengenai perjalanan sapi dan teman-teman ke Pulau Tidung kemarin. Berawal dari kepenatan sapi dan teman-teman akan rutinitas kita semua selama ini dan hingar bingar perkotaan munculah ide dari seorang sahabat sapi, nevi, untuk kabur sebentar ke pinggiran daerah jakarta. Tepatnya ke Pulau Tidung daerah Kepulauan Seribu. Sedikit uraian mengenai pulau tidung, Pulau Tidung termasuk salah satu kelurahan di kepulauan seribu dan dibagi menjadi 2 wilayah , Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang yang terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat. Jarak tempuh kira-kira 3 jam perjalanan dari pelabuhan Muara Angke menggunakan kapal penumpang.

Pulau Tidung

Pulau tidung merupakan kawasan wisata bahari dengan ekosistem terumbu karang yang mempunyai keindahan cukup baik sehingga cocok dijadikan tempat snorkeling dan diving. Oleh karena itu di pulau ini banyak terdapat tempat penyewaan alat-alat snorkeling seharaga Rp 35.000; sepuasnya . Ombak di pantai sekitar Pulau Tidung juga tidak terlalu besar karena gugusan karang dan terumbu karang yang mengelilingi mampu menahan ombak sehingga cukup aman untuk berenang. Di Pulau Tidung juga terdapat penyewaan sepeda dengan harga Rp 15.000; untuk mengelilingi pulau dan menikmati keindahannya. Setelah cari berita mengenai cp yang punya penginapan, mulailah kita menelpon satu per satu untuk menanyakan harga yang pas. Karena kita merupakan orang-orang yang maunya tinggal dapet enak aja, akhirnya kita milih paket sebesar Rp 300.000; 2 hari 1 malam. Paket itu udah termasuk pp angke-tidung-angke, penginapan ac kamar mandi dalam, makan 3x, barbeque, sewa sepeda dan alat snorkeling, serta perahu + guide yang nganter kita untuk ber-senorkeling ria. Benar-benar engga mau repot. Hehehehe.

Seminggu sebelum hari H, banyak banget kendala nya. Seperti teman-teman yang mau ikut ke tidung tiba-tiba ngebatalin rencana keberangkatan mereka karena ada masalah. Dari yang 10 orang jadi cuma 6 orang yang benar-benar bisa berangkat. Belum lagi cuaca yang kurang mendukung sebentar ujan sebentar kering. Masalah pergi ke Muara Angke nya naik angkutan umum dari rumah yang harus pagi-pagi bener dan ternyata bapak sapi mau nganter walau harus pake cekcok dulu sebelumnya. Tapi akhirnya kita berenam berangkat juga tanggal 16 Juli 2010.

Kamis tanggal 15 Juli 2010, teman sapi dan teman adek sapi mulai pada nginep di rumah karena berangkat subuh dari rumah sapi. Karena niatnya berangkat subuh itu akhirnya sapi memutuskan untuk engga tidur dan menghabiskan waktu dengan nonton TV sedangkan yang lain udah pada teler duluan. Hehehe. Jam 4 pagi mulai bangunin anak-anak buat mandi biar ga rebutan. Aduuuhhh sumpah deeehhh susah banget dibanguninnya. Si Nevi pas sapi bangunin udah melek begitu ditinggal buat ngerebus air panas eh tidur lagi. Payah deeehhh.... Jam keberangkatan kita dari rumah sapi pun akhirnya molor. Kita baru berangkat jam 1/2 6 Pagi !!!. Untung tol masih sepi.

Yang bikin deg-degan selama di perjalanan itu tiba-tiba hujan deras mengguyur Jakarta. Bapak sapi mulai angot-angotan ga ngijinin pergi belum lagi kita semua engga ada yang tau dimana letak pelabuhan Mura Angke. Cakeepp !!!. Begitu keluar tol sunda kelapa nanya arah jalan sama polisi mengenai letak pelabuhan Muara Angke. Udah nanya dan tetep masih bingung di mana letaknya, bapak mulai ga sabaran dan bawa mobilnya mulai sradak sruduk. Akhirnya dapet pencerahan ngeliat angkot merah jurusan grogol-muara angke dan kita ngikutin itu angkot sampe gerbang Muara Angke. Sampe situ bingung lagi pelabuhan nya di sebelah mana, akhirnya kita nelpon istrinya Pak Ridun yang ngejemput kita di pelabuhan nanya petunjuk ke pelabuhannya. Nyampe pelabuhan langsung shock menerima keadaan pelabuhan yang bau khas pasar penuh ikan dan becek pula karena ujan. Maklum kita orang yang terbiasa tinggal dapet enak begitu dikasih yang ga biasa langsung shock . Huhuhuhu. Apalagi begitu negliat kapal penumpangnya. Beneran menghancurkan hasrat liburan kita. Begitu masuk kapal langsung berasa banget pusingnya. Ditambah lagi jendela ditutup terpal karena ujan membuat udara di dalam kapal pengap. Kapal berangkat dari Muara Angke sekitar pukul 1/2 8 pagi karena hujan dan mesti nunggu kapal penuh dulu jadi agak lama berangkatnya. Untuk mengantisipasi biar ga mabok selama 3 jam perjalanan minum antimo dulu laahhh . . . Ternyata 1 tablet antimo ga cukup ngusir rasa mual selama perjalanan jadi lebih baik tidur selama perjalanan. Sobat sapi, Ditha, ga kuat nahan mualnya sampai muntah berkali-kali. Hahaha. Kita sampai Pulau Tidung sekitar jam 10an. Begitu turun kapal lega rasanya hilang rasa mual selama perjalanan dan kita disambut sama becak motor yang bawain barang bawaan kita ke penginapan dan kita jalan kaki ke penginapan. Oh iya di pulau tidung cuma bisa nerima sinyal Indosat. Jadi yang selain indosat sedia kartu perdana indosat buat jaga-jaga aja.

Ternyata Pulau Tidung tidak seperti yang sapi bayangkan selama ini. Kirain Pulau tidung tuh penginapan nya macem kayak di Anyer itu yang di pinggir pantai ternyata masuk-masuk ke perkampungan padat peduduk. Jarak penginapan tempat kita nginap dari pelabuhan juga cukup jauh ditempuh dengan berjalan kaki. Tapi ya sudahlah dinikmati saja. Toh kita sudah sampai pulau. Kita menginap di penginapan Melly punyanya Bapak Ridun (085811439209). Penginapannya bersih dengan kamar mandi dalam dan ber-AC. Kamar mandinya pun juga bersih. Nyaman lah untuk tidur semalam. Begitu sampai di penginapan kita langsung tepar masih berasa goyangan naik kapal tadi. Abis istirahat sebentar langsung ganti baju santai dan makan ( dapet makanan nasi, tahu pedas dan cumi pedas, teh dan air putih). Yang nginap di penginapan pada saat itu cuma kita berenam aja. Jadi berasa kayak di rumah sendiri menguasai segalanya. Hahahaha.

Selesai makan, waktunya jalan-jalan mengelilingi Pulau Tidung pake sepeda berkeranjang. hehehe. Menyusuri perkampungan sampai ke tepi pantai dengan udara sejuk karena abis ujan. Sayang sapi dapet sepeda yang rem nya engga pakem. Setiap nge-rem, bukannya berhenti malah semakin melaju kencang. Sepeda yang aneh.


sepeda untuk berkeliling pulau

Begitu sampai di ujung pulau, kita bertemu dengan jembatan yang menghubungkan pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Masyarakat sekitar menyebutnya jembatan cinta. Engga tau deh kenapa disebut jembatan cinta mungkin karena tempatnya romantis dan cocok buat pacaran kali ya. Tapi kita sama sekali ga nemuin orang-orang yang lagi asik pacaran di sepanjang pulau. Ntahlah. Air laut di sepanjang jembatan yang jernih memaksa kita untuk nyebur ke sana. Seperti anak kota yang norak dan jarang nyentuh laut , kita langsung nyebur gitu aja di pinggir pantai . Hehehehe.

ki-ka : Sapi, Septi, Adhika, Nevi, Awi, Ditha


ada bule nya tuh di belakang. hehehe


yang di belakang kita tuh jembatan cinta :)


Karena cuaca kembali mendung dan jam sudah menunjukkan pukul 1/2 1 siang, terpaksa kita menghentikan kegiatan asik kita bermain air dan kembali ke penginapan. Dan tepat saja di jalan menuju penginapan hujan turun, kita pun numpang untuk berteduh di salah satu rumah penduduk sampai hujan reda. Begitu hujan reda, kita pun menggowes sepeda dengan kecepatan kilat sampai penginapan. Setelah solat zuhur, kita pun bersiap untuk kegiatan selanjutnya yaitu SNORKELING . . . yeeeaaayyy. Kita semanga t banget nih untuk snorkeling. Cuaca nya juga bagus karena mendung jadi engga panas dan engga bakal gosong. hehehehe. Kita naik kapal kecil menuju pulau Payung didampingi oleh guide nya. Perjalanan dari pulau tidung ke pulau Payung kira-kira sekitar 1 jam. Ombaknya lumayan besar jadi rada-rada takut juga. Begitu sampai Pulau Payung, ombaknya cukup tenang untuk dipakai snorkeling. Setelah semua perlengkapan snorkeling terpakai, kita pun langsung nyebur. Waaaa . . . terumbu karangnya cantik. Tapi hati-hati jangan sampai nyenggol terumbu karang soalnya kemaren sapi dan teman adek sapi ga sengaja nyenggol terumbu karang dan berakibat luka kebeset di tangan dan kaki yang menimbulkan rasa cukup perih. Karena ga biasa napas pake selang pernapasan lewat mulut, sapi bolak-balik ga sengaja minum air laut. Rasa nya asiiiiinnnn bangeeetttt . . . Snorkeling bikin kita benar-benar lupa sama daratan maunya berenang-renang terus sampe keram dan keriput tangannya. Hehehehe.

manusia-manusia lupa daratan. haha


Terumbu Karangnya banyak bulu babi


Karena udah capek dan hari udah menjelang sore, kita pindah ke jembatan cinta sambil nunggu sunset. Di atas jembatan cinta banyak anak-anak yang terjun bebas ke laut. Sebenarnya sapi pengen nyoba tapi rada takut dan malu juga. Hehehehe. Abis rata-rata yang terjun itu cowok. Ceweknya ga ada kali yang terjun atau lebih tepatnya ga berani. hehehe


Uji nyali terjun dari jembatan


Sambil nunggu datangnya sunset, kita snorkeling lagi deh di bawah jembatan. Sayang dasar laut di sini engga seindah di pulau Payung malah cenderung kotor. Karena cuac a mendung dan awan yang gelap sunsetnya jadi ga kelihatan. Terpaksa kita balik ke penginapan. Di jalan saat kita kembali ke penginapan, tiba-tiba ketemu 2 p olisi lagi gotong sesuatu dalam karung beras. Dikirain apaan ga taunya itu MAYAT !!! MAYAT TANPA KEPALA lebih tepatnya sodara-sodara !!!. Ga ngerti deh gimana kejadiannya tapi cukup bikin merinding disko. Beritanya ada di sini nih...

Sampai penginapan langsung solat Ashar, mandi, solat Maghrib, tidur. Menjelang malam sekitar jam 7, pak Ridun sms ngajak kitakita barbeque-an di pantai belakang taman depan kelurahan kalau engga salah. Lagi-lagi menempuh jalan cukup jauh mana gelap lagi kiri-kanan pohon-pohon penerangan sedikit berasa lagi jurit malam pelantikan. Hehehehe. Sampai pantai sepi banget cuma rombongan kita aja sama pak Ridun, anaknya pak Ridun dan guide. Kalau kata pak Ridun di situ ramenya pas weekend sabtu-minggu gitu bisa sampe penuh tempatnya. Barbeque nya ternyata kita dapet jadi. Ga perlu dibakar-bakar lagi, udah dibakar dari sore sepertinya jadinya agak dingin. Ada ikan ntah ikan apa itu sapi ga ngerti perikanan terus cumi (cuminya aloottt karena udah dingin) sama sate udang. Sambel kecapnya itu loh mantep banget pedasnya sampe keluar air mata. Huuhhaaaahhh . . . Sambil makan sambil mendengarkan cerita pak Ridun tentang pulau Tidung, tentang kebiasaan masyarakatnya, tentang masalah harga wisata di Pulau Tidung, ramahnya masyarakat sekitar dan banyak lagi. Pak Ridun baik banget, ramah, asik diajak ngobrol dan mau susah-susah ngurusin kebutuhan kita selama di Pulau Tidung. Makasih loh Paakkk :). Dan bagi kalian yang mau berwisata ke Pulau Tidung, sapi sangat merekomendasikan kalian untuk menghubungi Pak Ridun (085811439209) karena beliau sangat tahu seluk beluk Pulau Tidung dan pastinya beliau akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk kalian selama di sana :)

Keesokan paginya sapi bangun 1/2 5 langsung solat subuh terus bangunin anak-anak yang lain. Rencananya kita mau ngejar sunrise di jembatan cinta. Jam 5 kita menuju jembatan cinta pakai sepeda. Sesampainya di jembatan udah ada lumayan banyak orang yang juga nunggu sunrise ada juga yang mancing di sekitar jembatan. Lagi-lagi kita engga dapet moment sunrise nya karena cuaca yang mendung. Kita pun menyusuri jembatan sampai ke Pulau Tidung kecil terus barmain-main di pinggir pantai. Tempatnya beneran enak buat mengasingkan diri. Bagi kalian yang penat dengan hingar bingar perkotaan dan butuh menyendiri dengan harga murah dateng aja ke Pulau Tidung. Ga bakal nyesel deehh . . . hehehe

Bosen main di pantai kita kembali ke penginapan untuk sarapan dan mandi. Rencana awalnya kita pulang ke Jakarta sekitar jam 1 siang. Tapi ternyata istrinya Pak Ridun dapet tiket mendadak naik speedboat ke marina untuk kita berenam. Ditha kapok mabok naik kapal penumpang yang kemarin jadinya dia milih naik speedboat. Karena mendadak itu jadi buru-buru beresin barang bawaan yang berceceran. Ditha sama Adhika sampai ga sempet mandi. Hahahaha. Sampai di pelabuhan ketemu lagi dengan mayat tanpa kepala yang kemarin. Bau busuk menyengat di udara. Ternyata mayatnya belom dipindahin malah ditaro dipelabuhan. Polisi dan tim forensik mulai datang mengidentifikasi mayat kemudian mayatnya dimasukin ke kantong mayat dan dibawa pakai speedboat polisi. Itu polisinya pada betah banget nyium bau mayat selama di speedboat. Sapi yang nyium bau dari jauh aja ga kuat. hoowweeekkk . . .

Jam 11 kita pun dengan berat hati meninggalkan Pulau Tidung dengan menggunakan speedboat KM.Kerapu. Perjalanan dari Pulau Tidung sampai Marina dengan menggunakan speedboat hanya memakan waktu 1 jam lebih cepat dibanding menggunakan kapal penumpang dari Tidung ke Muara Angke. Sebelumnya sapi nenggak 2 tablet antimo biar ga mual. Efeknya? selama perjalanan Tidung-Marina tidur pules begitu juga pas naik transjakarta dari ancol sampe uki tidur pules. Pas nyampe rumah tidur lagi sampai nge-skip sholat magrib deh. Huhuhuhu *Maafkan Hamba ya Allah efek 2 tablet antimo nih*

Makasih teman-teman untuk 2 hari yang menyenangkan di Pulau Tidung. What's next ???? :)



With Love,